Senin, 21 April 2014

Roseola Infantum

Roseola Infantum...
Nama yang keren, yang klo orang gak tau itu artinya bisa dijadikan nama anak dengan panggilan Rosi.. hehehe..

Apa sih sebenernya Roseola Infantum ini? Sebelum bercerita panjang kali lebar sama dengan luas, gw mau cerita dulu tentang latar belakangnya yakkk....

Libur Natal dan Tahun Baru 2012 (udah lama banget yakkk... hehehehe... maklum baru bisa aktif ngeblog th 2014, jadi gak bole ada yang protes yakkk... hehehe) kami sekeluarga berlibur ke Semarang dan Yogyakarta. Usia si miss rempong Ochi waktu itu baru 7 bulan. Tapi karena DSA bilang anaknya sehat jadi gak ada masalah klopun diajak jalan jauh, toh banyak berentinya juga kok *totally perjalanan yang biasanya cukup 9 jam kami tempuh 13 jam*

Meskipun perjalanan lama pake banget tapi asoy geboyyy karena ada bibi dan oma yang ikutan pulkam. Berasa jadi tour guide yang harus menjelaskan semuanya :d Miss rempong  waktu itu masih full nenen, jadi aman tentram, gak perlu repot air panas dll... CUma kakak yang agak ribet karena beberapa kali mual2 mo muntah... :(

Tujuan awal waktu itu adalah Semarang, Yogyakarta dan mampir ke Surabaya *Echa dan Ochi belum pernah ke kota itu*... Tapi ternyata Tuhan berkehendak lain... Begitu nyampe di Semarang malam hari, paginya kami berkunjung ke Lawang Sewu *dulu terkenal angker, tapi sekarang jadi tempat wisata --> next time akan gw bahas soal tempat2 wisata di Semarang dst* Hari itu kami wisata keliling Semarang... Lawang Sewu tus lanjut ke Klenteng SamPoKong... Nah malamnya Ochi demam... Panik pastinya... Apalagi bibi yang dah tua sempat bilang klo anak gw ketempelanlah... bla bla bla... hadeuhhhhhhhh....

Positif thinkingnya adalah Ochi kecapekan... Malam itu doi gak bisa bobo... Cengeng.com... Hari berikutnya pun demikian... Saking takutnya karena di luar kota, gw bawa dia ke DSA RS Hermina. Tapi karena memang baru 1 hari panas, DSA belum bisa kasi tau apa2 nih... CUma Sanmol sebagai penurun panas... Hari itu kami hanya di rumah Semarang *jadi gak enak sama bibi dan oma sebagai wisatawan lokal*... Hari berikutnya panasnya makin tinggi... Waduhhhh... Lagi2 karena panik, gw bawa dia ke DSA yang kemaren, minta rujukan untuk tes lab... Dan lagi2 DSA juga sebenernya nolak karena belum ada 3 hari yang artinya virusnya belum ke deteksi, tapi karena gw ngotot, akhirnya dikeluarinlah rujukan ke lab. Gw ambil semua CITO biar bisa bobo nyenyak gak kepikiran... Dan Puji Tuhan semuanya negatif..

Finally karena keterbatasan waktu, jadi harus segera berangkat ke Yogyakarta... Si OChi masih agak anget2 dikit tapi karena hasil lab yang negatif semua, gw dah gak panik... Ternyata di perjalanan menuju Jogja, muncul banyak banget bintik2 merah di sekujur tubuh Ochi... Anaknya malah dah gak kaya orang sakit, dan demamnya dah turun. Bibi dan Oma langsung bilang campak, dan gw juga setuju dengan itu... Tapi secara HP gw dah canggih, gw tetep browsing apa yang sebenernya terjadi dengan Ochi... Dan ternyata bukan campak seperti yang dituduhkan *campak dah gw bahas di edisi sebelumnya* tapi adiknya campak yaitu Roseola Infantum...

Nah sekarang kita coba bahas nih si Roseola ini yakkk...

Campak, Rubella dan Roseola mempunyai kesamaan gejala klinis yaitu deman dan ruam. Seringnya orangtua mengira ruam tersebut adalah DBD atau alergi. Apalagi jika anak sudah diimunisasi, tak mengira itu campak. Yah, lebih tepatnya memang harus segera ke dokter. Tapi sebagai pengetahuan kita sebagai orangtua biar gak bego2 banget dan tentu saja gak panik2 amat.

Roseola sering juga dikenal dengan Sixth Deases, Eksantema Subitum dan Roseola Infantum. Merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus Herpes tipe 6 dan 7. Virus ini disebarkan melalui percikan ludah penderita. Masa inkubasi (mada dari mulai terinfeksi sampai timbulnya gejala) adalah sekitar 5-15 hari. Biasanya penyakit ini berlangsung selama 1 minggu.

Roseola Infantum sering disebut sebagai penyakit ke-6 atau sixth disease. Sebab, gejalanya yang berupa bercak kemerahan pada kulit, mirip dengan lima jenis penyakit lainnya. Urutan lima jenis penyakit yang memiliki gejala serupa itu adalah campak (penyakit ke 1), penyakit Dukes (penyakit ke 2), campak Jerman (penyakit ke 3), penyakit Scarlet (penyakit ke 4) dan eritrema infeksiosum (penyakit ke 5). Dari kelima jenis penyakit tersebut, Roseola Infantum kerap salah didiagnosa dan dianggap penyakit Campak Jerman (Rubella).

Penyakit yang ini sering diderita pada bayi dari usia 6 bulan sampai 3 tahun. Penyakit ini sempat membuat para ibu khawatir dan cemas berlebihan, karena pada awalnya (fase prodromal) anak ini mengalami panas tinggi mendadak 39,4 - 40,6 °Celsius. Bahkan, 5-15% diantara mereka mengalami kejang disebabkan demam.

Gejala-gejala Roseola Infantum adalah,

• Demam antara 39–40 °C selama 3 hari. Bila ada riwayat kejang dalam keluarga, demam dapat disertai kejang. Bayi seringkali terlihat lemah tidak bertenaga, rewel, dan cepat mengantuk.
• Ruam kemerahan muncul setelah demam turun. Ruam bisa muncul di seluruh tubuh, atau hanya pada bagian tertentu seperti sekitar wajah, leher dan dada. Bila bercak tersebut ditekan, akan terlihat bekas seperti halo (berbentuk bulat berwarna putih seperti awan). Ruam ini tidak berubah menjadi bernanah atau timbul cairan, dan tidak gatal. Mata bayi biasanya berair dan terlihat kemerahan, bibir pecah-pecah. Umumnya, bercak akan berubah warna menjadi hitam kecokelatan, hilang dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu.
• Lainnya : diare, batuk, pilek dan radang tenggorokan.
• Komplikasi. Selain kejang, komplikasi lain yang mungkin timbul meski sangat jarang terjadi adalah pembengkakan kelenjar limfa di leher dan radang selaput otak (meningitis). Selain itu, dapat pula terjadi komplikasi yang berat seperti radang paru (pneumonia) yang dapat berakibat fatal.

Cara-cara menangani Roseola Infantum adalah,

• Turunkan demamnya. Beri obat penurun demam yang aman untuk anak, seperti asetominofen dan ibuprofen, baik dalam bentuk obat tetes atau sirup. Jangan gunakan aspirin, sebab bila bereaksi dengan virus dapat memicu timbulnya sindroma Reye (menyebabkan pembengkakan hati dan otak).
• Kompres si kecil. Gunakan handuk atau lap bersih yang dibasahi air hangat. Tidak disarankan mengompres dengan es batu, air dingin, atau alkohol. Juga jangan memandikan si kecil dengan air dingin.
• Beri banyak cairan, untuk mencegah dehidrasi akibat demam tinggi dan berkeringat. Cairan yang diberikan bisa berupa ASI, air putih, larutan gula garam, cairan elektrolit (oralit) atau kaldu.
• Bawa ke dokter atau rumah sakit, bila si kecil kejang, kesadarannya menurun, sesak napas, atau tidak mau makan dan minum.
• Masa inkubasi penyakit ini rata-rata 5–15 hari, dan umumnya akan sembuh dalam waktu sekitar 1 minggu.

Karena tidak ada vaksin untuk mencegah Roseola, hal terbaik yg bisa anda lakukan untuk mencegah penyebaran Roseola ini adalah dengan menjaga agar anak anda tidak terlalu dekat dengan anak yg terinfeksi. Sebaliknya, jika anak anda sedang mengalami Roseola, sebaiknya tidak terlalu dekat dengan anak lain.

Sebagian besar orang memiliki antibody terhadap Roseola saat mereka masuk usia sekolah, hal ini menyebabkan mereka tidak akan terinfeksi ulang terhadap Roseola ini (sudah imun). Namun demikian, jika salah satu keluarga terpapar virus, pastikan seluruh anggota keluarga sering mencuci tangan sampai bersih untuk menghindari penyebaran virus kepada seseorang yang belum imun terhadap penyakit ini.

Orang dewasa yang belum pernah terkena Roseola saat masih anak-anak masih dapat terinfeksi. Namun begitu, penyakit ini akan lebih ringan jika dialami oleh orang dewasa yang sehat. Yang penting diperhatikan, orang dewasa yang terinfeksi Roseola dapat menularkan virus kepada anak-anak.

Nah sekarang dah pada jelas kan soal si Rosi ini... Jadi orangtua gak perlu panik lagi yakkkk... Yang penting anak tetap makan dan minum yang bergizi...

 Penampakan dd waktu kena rosela infantum.. bengep.com :(

1 komentar:

  1. Mo tanya donk. Pd saat demam turun dan muncul bintik merah, anaknya apakah mulai ceria atau masih lesu? Terus bintiknya gatal ga?
    Thank u

    BalasHapus