Senin, 31 Maret 2014

Tantrum

huaaaa huaaaaa huaaaaaa.....
aaaaarrrrrrgggggghhhhhhhhhhhh....

Begitulah setiap kali miss rempong ochi menangis sembari jejeritan. Biasanya tangisan tersebut muncul ketika ochi udah ngantukkkkk pake bangetttt... Awalnya gw bingung sangat, ada apa dengan nih anak nangis jejeritan tak terkendali... Dikasi nenen gak mau, dikasi maenan nolak, disetelin tipi makin jerit2... hadeuhhhh....*jujur sejujur2nya, waktu itu sempat kepikiran yang aneh2 lho... gak perlu gw jelaskan secara eksplisit yakkkk... maluuuu... hehehehe * Finally memanfaatkan medsos pesbuk untuk bertanya ke temen2, ada apa dengan si kecil ochi *dulu kakaknya gak pernah begitu*.. Ddan terjawab sudah akhirnya dari komentar2 yang masuk... Temper tantrum... Makanan apalagi yak itu, perasaan seumur idup gw baru denger tuh istilah tersebut... qeqeqeqeqe....

Nah karena gw yang ngakunya lulusan psikologi aja gak kenal istilah tersebut, kayanya banyak para ortu dan calon ortupun yang kurang kenal yakk... Baiklah, mari kita coba bahas mengenai istilah tersebut...

Temper tantrum merupakan istilah yang biasa digunakan dalam dunia psikologi. Tantrum merupakan perilaku yang tidak menyenangkan atau mengganggu atau dikatakan pula sebagai luapan emosi yang meledak-ledak dan tidak terkontrol. Tantrum merupakan perilaku yang masih tergolong normal yang merupakan bagian dari proses perkembangan, suatu periode dalam perkembangan fisik, kognitif dan emosi pada anak. Sebagai periode perkembangan, tantrum pasti akan berhenti! *thx god, yang berarti miss rempong bisa keluar dari zona tantrumnya :)*
Temper tantrum sendiri merupakan istilah yang biasa digunakan dalam dunia psikologi. Temper tantrum merupakan perilaku yang tidak menyenangkan dan mengganggu, atau dikatakan pula sebagai luapan emosi yang meledak-ledak dan tidak terkontrol. Tantrum sebenarnya adalah suatu perilaku yang masih tergolong normal yang merupakan bagian dari proses perkembangan, suatu periode dalam perkembangan fisik, kognitif, dan emosi pada anak. Sebagai periode dari perkembangan, tantrum pasti akan berakhir.

Artikel kesehatan di : http://www.tanyadok.com/anak/mengenal-temper-tantrum-pada-si-keciltemper
Temper tantrum sendiri merupakan istilah yang biasa digunakan dalam dunia psikologi. Temper tantrum merupakan perilaku yang tidak menyenangkan dan mengganggu, atau dikatakan pula sebagai luapan emosi yang meledak-ledak dan tidak terkontrol. Tantrum sebenarnya adalah suatu perilaku yang masih tergolong normal yang merupakan bagian dari proses perkembangan, suatu periode dalam perkembangan fisik, kognitif, dan emosi pada anak. Sebagai periode dari perkembangan, tantrum pasti akan berakhir.

Artikel kesehatan di : http://www.tanyadok.com/anak/mengenal-temper-tantrum-pada-si-kecil
Temper tantrum sendiri merupakan istilah yang biasa digunakan dalam dunia psikologi. Temper tantrum merupakan perilaku yang tidak menyenangkan dan mengganggu, atau dikatakan pula sebagai luapan emosi yang meledak-ledak dan tidak terkontrol. Tantrum sebenarnya adalah suatu perilaku yang masih tergolong normal yang merupakan bagian dari proses perkembangan, suatu periode dalam perkembangan fisik, kognitif, dan emosi pada anak. Sebagai periode dari perkembangan, tantrum pasti akan berakhir.

Artikel kesehatan di : http://www.tanyadok.com/anak/mengenal-temper-tantrum-pada-si-kecil


Menurut RJ Fetsch dan B Jacobson dari Universitas Colorado, tantrum biasanya terjadi pada usia 2-3 tahun ketika anak2 membentuk kesadaran diri. Balita belum cukup memahani kata 'aku' dan 'keinginan dirinya' tetapi sangat mudah untuk tahu bagaimana memuaskan apa yang diinginkan. tantrum adalah hasil dari energi tinggi dan kemampuan yang tidak mencukupi dalam mengungkapkan keinginan atau kebutuhan dalam bentuk kata2. Biasanya tantrum ini mulai menurun saat usia 4 tahun. 23-83% anak2 pernah mengalami temper tantrum. para ortu dan calon ortu gak perlu khawatir soal tantrum. ini adalah bagian dari pertumbuhan mereka karena mereka akan terus menerus bereksplorasi dan mempelajari batasan2 di sekelilingnya. Anak akan menunjukkan berbagai macam tingkah laku seperti keras kepala dan membangkak karena sedang mengembangkan kemandirian dan otonominya. Tantum merupakan cara normal untuk mengeluarkan semua perasaan yang menumpuk.

Kebanyakan anak2 ini membuat ulah di tempat tertentu dan juga dengan orang tertentu. mereka biasanya akan melakukan hal ini ketika meraka tau ada larangan 'tidak' untuk sesuatu yang dia ingin lakukan. Ketika anggota keluarga yang lain menanggapi tantrum dengan sikap kasar dan bahkan sampai memukul, maka masalah akan meningkat. Mengamuk biasanya akan berhenti bila anak mendapat apa yang diinginkan. Tingkat kemarahan anak tergantung bagaimana besarnya energi akan dan juga kesabaran orang tua.

Ada banyak sebab temper tantrum. beberapa penyebabnya adalah indikator masalah keluarga : disiplin yang tidak konsisten, mengkritik terlalu banyak, orangtua yang terlalu protektif atau lalai, anak2 tidak memiliki cukup cinta dan perhatian orangtua mereka, masalah dengan pernikahan ortu, gangguan bermain, persaingan dengan soudara, rasa lapar, lelah dan mengantuk.

Berikut ini adalah fakta2 mengenai tantrum :

1. Walaupun kemarahan adalah emosi yang jelas terlihat oleh orang tua, tantum merupakan campuran antara amarah dengan perasaan lain seperti frustari atau panik.
2. Tantrum biasanya dilakukan dihadapan kita sebagai orang tua atau orang lain yang dikenal dan dirasa aman oleh anak.
3. Temperamen anak sangat menentukan. anak yang aktif dan berkeinginan keras kemungkinan besar menunjukkan tantrum.
4. Beberapa ahli memperkirakan satu diantara lima anak usia 2 th menunjukkan tantrum dua kali dalam sehari. namun jangan lupa, bukan berarti empat dari lima anak tersebut tidak pernah menunjukkan tantrum sebanyak itu.
5. Jika ditangani dengan baik oleh orang tua sejak dini, tantrum semakin jarang etrjadi saat anak tumbuh dewasa, dan yang paling buruk biasanya tidak lagi ditunjukkan saat anak berusia tiga atau empat tahun.
6. Tantrum sering terjadi saat perasaan anak di luar kendali.
7. Kira2 tiga perempat dari semua tantrum terjadi dirumah, tetapi tantrum terburuk sering terjadi di tempat umum.
8. Tingkah laku yang umum ditunjukkan saat tantrum terjadi antara lain berteriak, menangis, memukul, menendang, mengeraskan tangan dan kaki, menekuk tubuh ke belakang, menjatuhkan tubuh ke lantai dan berlari.
9. Pada tantrum yang parah, wajah anak bisa membiru, mual dan bahkan menahan nafas hingga kehilangan kesadaran tetapi refleks alaminya memastikan ia segera bernafas kembali sebelum membahayakan tubuhnya.
10. Mayoritas tantrum merupakan ekspresi dari kehilangan kendali yang merupakan tanggapan dari perasaan furstasi, ketidakberdayaan dan kemarahan dan terjadi karena kurangnya ketrampilan anak untuk menghadapi perasaan ini.

Bah, sepertinya setengah dari 10 fakta ini dialami oleh miss rempong ochi... Cmon dek, kita harus hadapi bersama si tantrum ini, biar keadaaan menjadi lebih baik *untungnya tantrumnya ochi jarang banget terjadinya, tapi tetap harus dicegah sebelum di tantrum ini datang!*

Dari beberapa referensi yang gw baca, sebenernya banyakkkk banget cara2 untuk mengatasi si tantrum ini. kita liat bareng yukkkk...

1. Lebih tanggap terhadap keinginan anak.
Dalam bahasa yang lebih sederhana, bisa dikatakan lebih perhatian terhadap anak.Namun dalam kasus yang lebih spesifik, ortu perhatian ketika anak membutuhkan atau menginginkan sesuatu. Arti kata tanggap ini adalah memberikan reasi yang cepat dan tepat. Jika anak menginginkan mengambil sesuatu atau membeli barang, maka kita harus menanggapinya. Menanggapi bukan berarti menuruti. Ini adalah dua hal yang berbeda. Menanggapi itu sudah menjadi langkah antisipatif yang baik untuk terjadinya tantrum, memperhatikan atau menanggapi, meskipun tidak menuruti, jauh lebih baik daripada mengabaikan.


2. Jangan turuti keinginan anak ketika anak dalam keadaan marah
Maksud dari kondisi sendang marah adalah ketika anak meminta sesuatu dengan cara marah-marah. Ketika anak merasa permintaannya diabaikan, anak akan mencoba berbagai cara, salah satunya adalah marah-marah. Kalau sudah terlanjur berada dalam kondisi marah, tahan dulu untuk tidak memberikan atau menuruti kemauan anak. Hal ini dimaksudkan agar anak tidak menghubungkan kemarahan dengan terkabulkannya keinginan.
3. Tenangkan anak dengan selain yang diinginkan
Biasanya orangtua sudah mulai tidak tahan dengan kemarahan anak ketika menginginkan sesuatu. Nah, ketika sudah merasa cenut-cenut, bisanya orangtua menuruti keinginan anak. Hal ini akan lebih tepat jika kemarahan anak diredakan bukan dengan memenuhi keinginannya. Ajak anak biacara, bila perlu hiburlah. Untuk anak dengan usia lebih kecil, misalnya balita, memberikan hiburan biasanya lebih mudah. Memberikan hiburan ini dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian kepada hal lain. Untuk anak yang lebih besar, misalnya 7 tahun ke atas, kita bisa langsung mengajaknya bicara. Tentu cara bicaranya dengan lebih bersahabat, menciptakan suasanya nyaman dan menyenangkan bagi anak.
4. Penuhi keinginan anak hanya ketika kondisi sudah tenang
Jika memang yang diinginkan oleh anak bukan hal yang terlarang atau membahayakan anak, sudah wajar jika kita memenuhinya. Hanya saja, waktu memenuhinya menunggu ketika anak sudah tenang. Pastikan ketika kita memberikan atau memenuhi keinginannya, kemarahan anak benar-benar sudah reda. Memenuhi keinginan anak saat kondisi tenang membuat anak tidak mengaitkan kemarahan dengan terpenuhinya keinginan. Hal ini dapat mencegah kemungkinan munculnya tantrum. 
5. Mengalihkan perhatian.
Saat merasa tantrum akan terjadi, Anda memiliki sedikit waktu untuk mengalihkan perhatian anak. Secepat mungkin tunjukkan mainan baru, atau tunjukkan kejadian yang sedang terjadi di luar rumah dengan mengatakan, "Sepertinya ada bus yang datang, yuk kita lihat". Cara ini cukup manjur terutama pada anak kecil, walaupun anak usia tiga tahun ke atas tidak mudah tertipu dengan cara ini. 
6. Penggantian.
Jika Anda langsung menawarkan mainan baru, anak dengan senang hati memberikan kunci yang Anda inginkan. Contoh lainnya memberikan kertas saat ia ingin menggambar di dinding rumah, atau majalah lama untuk ia sobek-sobek jika ia mencoba untuk menyobek koran Anda. 
7. Memperhatikan pola tingkah laku tertentu.
Jika anak sering menunjukkan tantrum, sebaiknya Anda mencatat apa yang terjadi sebelum tantrumnya meledak, dan situasi seperti apa tantrum biasanya terjadi. Misalnya, jika tantrum sering terjadi saat anda menyiapkan makan siang, cobalah membiarkannya membantu Anda menyiapkan meja makan, atau memberikan mainan yang menarik sebelum Anda menyiapkan makanan.

Banyak yakkk...Tapi silahkan dipilih mana yang paling sesuai untuk menangani tantrum pada anak. Karena gw yakin anak2 adalah unik, sehingga pastinya cara menangani anak per anak akan berbeda :d

Nah apabila si tantrum ini dah kadung datang, menurut  Children Hospital of Philadelphia, petunjuk yang paling tepat dan bermanfaat tentang cara mengatasi temper tantrum adalah :
. Tetap tenang
. Jangan memukul anak, lebih baik mendekap dalam pelukan sampai ia tenang
. Cobalah untuk menemukan alasan kemarahan anak
. Jangan menyerah pada kemarahan anak. ketika orang tua menyerah, anak2 belajar untuk menggunakan perilaku yang sama ketika mereka menginginkan sesuatu.
. Jangan membujuk anak dengan imbalan yang lain untuk menghentikan kemarahannya.
. Arahkan perhatian anak pada sesuatu yang lain.
. Singkirkan benda2 yang berpotensi berbahaya dari anak
. Berikan pujian dan penghargaan perilaku bila tantrum sudah usai.
. Tetap jaga komunikasi terbuka dengan anak anda.

Demikian sekilas info mengenai tantrum, semoga dapat bermanfaat *-*

*dariberbagaisumber


Tidak ada komentar:

Posting Komentar